Krisis ekonomi yang panjang, tidak menghambat Bank Indonesia
(BI) untuk berbenah diri. Buktinya, BI berhasil mengembangkan sistem settlement
berbasis elektronik on line yang disebut Real Time Gross Settlement (RTGS).
Sistem kliring sentral tersebut termasuk sistem yang paling canggih di dunia.
Indonesia adalah negara ke delapan yang menggunakan RTGS, setelah Thailand,
Hongkong, Singapura, Australia, Malaysia, New Zealand, dan Korea
RTGS yang mulai diimplementasikan 17 November 2000,
digunakan untuk melakukan transfer dana antar bank. Sebelumnya, kegiatan transfer antar bank
menggunakan net settlement system (NSS).
Kelebihan utama
RTGS dibanding sistem yang lama
adalah menghilangkan setllement
risk. Selain itu, proses penyelesaian
transfer dana antar rekening menjadi
lebih cepat, dan waktu yang disediakan untuk melayani perpindahan data rekening
menjadi lebih panjang.
Pada sistem lama, kliring antar bank dimulai jam 9 pagi sampai
jam 4 sore. Dengan RTGS, transfer bisa
dilakukan sejak pukul 6.30 hingga 17.00.
Sistem baru ini sifatnya scripless, tidak menggunakan kredit nota dan
surat menyurat, sehingga prosesnya lebih
cepat karena perpindahan dana bersifat real time. Bila dulu proses klring
berlangsung berjam-jam, sekarang cuma membutuhkan waktu beberapa menit saja
Keuntungan bagi KSEI, dengan RTGS pengiriman dana yang biasanya dalam sehari
hanya dilakukan empat kali, bisa diperbanyak menjadi tiap jam. Frekuensi
pengiriman dana transaksi efek antar bank pembayar perlu ditambah untuk
mengantisipasi lonjakan transaksi ketika pasar booming.
Bila volume transaksi di bursa efek rendah seperti satu
tahun terakhir, paling banter, satu kali transfer dana hasil transaksi sebesar
Rp 2 – Rp 3 miliar. Tetapi kalau pasar sudah membaik, sekali transfer
jumlahnya bisa sangat besar, sehingga memerlukan jadwal transfer yang lebih
sering. Makanya, RTGS sangat mendukung aktifitas KSEI. Saat ini,
KSEI akan segera menambah waktu pengiriman dana antar bank yaitu lima kali
dalam satu hari.
0 komentar:
Posting Komentar